Minggu, 19 Juni 2011

Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Di Rengas Dengklok pada malam 15 Agustus 1945 saat-saat proklamasi, para pemuda mendatangi Bung Karno, para pemuda tersebut yang dipimpin Sukarni dan Wikana yang serba lengkap senjatanya, pada waktu malam itu, disekitar rumah yang ditempati Bung Karno sekeluarga gelap gulita hanya ada satu lampu minyak tanah atau dian di kamar duduk Bung Karno .Melihat sekilas cahaya mengkilat,nampaknya sepotong baja. Diulanginya lagi dan memperhatikan nya Bung Karno menyadari bahwa ada kilatan itu adalah sebilah pisau. Sebilah pisau yang di sisipkan pada ikat pinggang salah seorang pemuda itu. Bung Karno memperhatikan kembali tamu-tamunya yang masing-masing lengkap dengan senjata bedil,pedang,pisau,ya bahkan senjata golok. Dibelakang pintu yang menuju ke beranda Bung Karno, Bung Karno melihat samar-samar dari tubuh Fatmawati,Sajuti Melik dan Trimurti. Merekapun melihat apa yang terjadi pada waktu itu. Ketiganya berkumpul rapat seperti orang kedinginan. Bung Karno berkata,” aku ini sudah lebih lama memeras keringat untuk kemerdekaan bangsa dan negara daripada engkau hey anak-anak, jadi jangan kira engkau bisa menekanku.”……salah seorang pemuda mengejek dengan suara rendah,” barangkali Bung besar takut.barangkali Bung lihat hantu dalam gelap. Barangkali Bung juga menunggu-nunggu perintah dari Tenoo Haika .”. salah seorang pemimpin pemuda lain yang bernama Wikana , mengikuti ejekan ini dengan gerakan mendadak dan tidak diduga-duga. Dia mencoba menggertak Bung Karno “kita tak ingin mengancammu Bung.”. Dia sambil memeras-meras  jari-jemarinya membuat langkah mengancam kearah Bung Karno sambil menodongkan pisau.” Revolusi berada ditangan kami sekarang, dan kami MEMERINTAH Bung . kalau Bung tidak memulai Revolusi malam ini….”
“lalu apa?” teriak Bung Karno sambil melompat dari kursi dengan kemarahan yang menyala-nyala.” Jangan aku diancam. Jangan aku diperintah. Engkau harus mengerjakannya apa yang aku ingin. Pantanganku untuk dipaksa menurut kemauanmu!.” Ditengah-tengah para pemuda dalam suasana yang amat panas dan genting itu tiba-tiba Bung Karno, melipatkan lehernya, menyerahkan kuduknya dan membuat gerakan supaya dipotong lehernya.”INI”, katanya mengejek. “ ini kudukku. boleh dipotong……….hayo. boleh penggal, penggal kepalaku…. Engkau bisa membunuhku…….tapi jangan kira aku bisa dipaksa untuk mengadakan pertumpahan darah sai-sia. Hanya karena hendak menjalankan sesuatu menurut kemauanmu.”. suasana hening terpaku. Semuanya kebingungan tak seoarang pun bergerak, mereka takut, kaget, bingung dan marah. Setelah menyerahkan kuduk dan lehernya tak ada satu orangpun yang memenggal kepala Bung Karno. Pelan-pelan kepalanya ditegakan kembali seraya menatap wajahnya para pemuda itu sehingga satu-persatu menjatuhkan pandangannya. Setelah Bung Karno duduk kembali. Butiran-butiran keringat menggelantung di bibirnya. Semuanya hening dan diam. Sekarang tidak terdengar lagi dari mulut mereka Soekarno pengecut. Soekarno memandang fatmawati yang berada dibagian dekat tiang pintu. Mukanya kelihatan murung dan tegang oleh suasana itu. Iya menyaksikan semua kejadian itu. Dengan suara rendah mulai Bung Karno berbicara.” Yang paling penting didalam peperangan dan Revolusi adalah saatnya yang tepat. Di Saigon saya sudah merencanakan seluruh pekerjaan ini untuk dijalankan tanggal 17 Agustus.” “mengapa justru  diambil tanggal 17, mengapa tidak sekarang aja atau tanggal 16 aja”, tanya Sukarni.” Saya seorang yang percaya pada mistik. Saya tidak dapat menerangkan secara petimbangan akal mengapa tanggal 17 lebih memberikan harapan kepadaku. Akan tetapi saya merasakan didalam kalbuku bahwa waktu dua hari lagi adalah saat yang baik. Angka 17 adalah angka keramat.17 adalah angka suci. Pertama-tama, kita sedang berada dalam bulan Ramadhan, waktu kita semua berpuasa,bukankah begitu?” “Ya” hari jum’at ini jum’at legi. Jum’at yang berbahagia. Dan hari jum’at tanggal 17, AL-QUR’AN diturunkan. Orang islam sembahyang 17 raka’at dalam sehari semalam. Hey anak-anak muda kalian harus belajar sejarah, mengerti sejarah?! Perang badr yang legendaris , dimana 305 tentara rosulullah  muhammad mengalahkan lebih dari 1000 tentara kafir Quraisy dalam peperangan konvensional, pedang melawan pedang, diawali dengan gerak pasukan muslim dari madinah pada tanggal 8 Ramadhan, dan diakhiri dengan kemenangan mutlak pada hari Jum’at 17 Ramadhan. Demikian pula pembebasan kota mekah yang merupakan puncak kemenangan dakwah Rasulullah Muhammad SAW, dimasa hidup beliau. Dimulai dengan memberangkatkan pasukan dari Madinah pada tanggal 10 Ramadhan. Oleh karna itu hey anak-anak. Nanti aku akan melaksanakan sesuai dengan ajakan qalbuku menurut ajaran agamaku.sekali lagi kata Bung Karno aku akan melaksanakan pekerjaan besar yang sangat mulia dan suci ini tanggal 17 bulan 8, hari Jum’at legi, tanggal 9 Ramadhan 1964 Hijriah,jam 10 pagi sesuai dengan yang kukatakan tadi, semua keramat,semua suci 17 bukan buatan manusia, ini adalah kemauan Tuhan Yang Maha Kuasa.” Setuju?!!. Para pemuda menganggukan kepala tanda setuju. Waktu itu mata anak-anak muda tidak berani memandang wajah Bung Karno. Sukarni dan Wikana yang memimpin para pemuda walaupun berani bicara tetapi kepala menunduk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar